Thestep mother and sisters were conceited and bad tempered. Kumpulan Teks Story Telling dengan Pesan Moral. 15 Contoh Teks Short Story Telling Atau Cerita Pendek Bahasa Inggris Beserta Artinya Update. Terjemahan Cerita Fable Sangat Pendek Bahasa Inggris Lion and His Fear Ada seekor singa yang tidak takut apa-apa kecuali berkokoknya ayam.
Cerpen Karangan Deftendy virgiatmanKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 8 August 2020 Senja telah sirna, langit mulai menghitam. Aku berdiri tanpa alasan menghampiri seseorang yang terdiam di tepi jalan. “Cepet, langit udah gelap nih! Mau apa nggak?” Kataku kepadanya sembari menghampirinya Ya. Dia adalah mantanku, sebut saja Lily. Dia sekelas denganku dan telah berpacaran selama lebih dari satu tahun. Saat ini, ia sedang membutuhkan bantuan untuk pulang ke rumah. Kami sudah bermain di salah satu rumah teman kami. Kebetulan aku membawa kendaraan, aku memberanikan diri menawarinya. Ia tanpa basa-basi langsung menaiki motorku. Hatiku tidak karuan saat itu. Berdekatan dengannya membuatku lebih canggung. “Rumah kamu jauh nggak? Aku belum tahu rumah kamu, kamu tunjukin aja” tanyaku kepadanya “Jauh. Aku kan udah bilang, aku pulang sama temen aja” balasnya dengan tenang “Udah gak kenapa-napa ini, kok. Tenang aja” jawabku Aku siap mengantarkannya dan tiba-tiba saja baru saja sekitar 1 kilometer awan mulai menangis, terpaksa kami meneduh terlebih dahulu di salah satu toko. Tempat itu dan hujan menjadi saksi pertemuan aku dengannya kembali. Kita lenyap dalam pikiran masing-masing. Aku tidak mengatakan apapun kepadanya. Tubuhnya merasa kedinginan, kutawari ia sebuah jaket namun ia menolaknya. Aku tidak mungkin memakaikannya secara spontan karena mengingat bahwa saat ini, diriku bukanlah siapa-siapa bagi dirinya. Kulanjutkan perjalanan dan ternyata masih jauh untuk sampai ke rumahnya. “Kamu yakin gak bakalan pakai? Ini dingin banget lho” kataku sembari berteriak “Nggak apa-apa, kan kehalang sama kamu” jawabnya Suasana semakin sunyi, beberapa kali kutawari jaket tetapi jawabannya tetap tidak apa-apa. Ya sudah kuikuti saja dan biarkan jika dia menganggap diriku tidak peka karena aku mencintai seseorang dengan caraku sendiri. Tubuhku semakin kedinginan. Aku yakin dia pun merasakan hal yang sama. Hujan deras ini membuat diriku merasa mengantuk. Demi membuat sebuah kenangan, kita harus merelakan perasaan kita yang terdalam. Tiba-tiba saja, sebuah mobil maju dengan kecepatan yang tidak konstan di belakangku. Aku yang saat itu melamun kehilangan kendali dan terjatuh ke pinggir jalan. Badanku sakit tapi biarkanlah. Yang terpenting saat ini adalah kondisi mantanku karena ia tak memakai alat pelindung kepala. Sesuai dugaanku, mobil yang barusan melewatiku membuat Lily pergi meninggalkan dunia untuk selamanya. Kusaksikan dirinya dengan penuh rasa bersalah. Air mataku mulai jatuh menuju pipiku. Dunia terasa hancur. Saat ini, aku menganggap bahwa diriku adalah manusia paling bodoh sedunia. Membiarkan mantanku mati dalam sekejap membuat hatiku hancur berkeping-keping. Orang-orang mulai berdatangan dan kupanggil orangtuanya untuk melihat putrinya yang sudah tiada. Aku pulang dan kejadian beberapa jam yang lalu terus teringat di kepalaku. Aku harus menerima semua itu dan aku tidak boleh terlarut dalam kesedihanku saat ini. Cerpen Karangan Deftendy virgiatman Blog Deftendy Virgiatman, akrab dipanggil deftman. Lahir di bekasi tanggal 17 januari 2003. Menyukai fisika dan hobbi menonton film Cerpen Kenangan Bersama Mantan merupakan cerita pendek karangan Deftendy virgiatman, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " This Love Oleh Fadhila Indah Namaku Amanda Manopo. aku sudah terbiasa hidup tanpa cinta karena dia yang membuatku tak bisa lupa atas peristiwa itu. aku saat ini sedang membersihkan kamarku yang sudah berantakan dan Cinta Di Balik Kanker Part 1 Oleh Ni Putu Vania Nirwasita Giselle sedang berbaring di atas tempat tidur di RS Elisabeth. Sudah bertahun-tahun rasanya ia tidak bangun dari tempat tidur itu. Kepalanya sudah ditumbuhi sedikit rambut kecil, tapi masih saja 30 Last Days Oleh Vanda Deosar “Kamu divonis mengidap penyakit Kanker Otak stadium akhir, waktumu tersisa 30 hari lagi dan maafkan kami. Selesaikan urusanmu yang ada disini”. Kata-kata itu menghantam jantungku, bagaimana mungkin aku bisa Sang Hujan Menanti Pelangi Oleh Rivani Azizah Hendarmin Dalam sepotong sore di bawah gelitikan hujan yang menyerbu, tawa tercipta di tengah gemuruh nada hujan yang sendu. Menunggu henti hujan, menghentikan dingin yang menyerbu dengan senyum hangatmu yang Cinta Sejati Oleh Octaviana Indah Fitriani Aku melangkah dengan tubuh sempoyongan. Kepala ku sama sekali tak berani untuk mendongak. Mataku hanya menatap permukaan jalan dengan menyusuri setiap langkahan kaki ku. Benar-benar hari ini hari yang “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Tapi detak jantungmu, helaan napasmu, sentuhanmu; sudah cukup menjawab segalanya. Kamu ternyata menyimpan rindu yang sama, seperti rindu yang aku punya. Malam itu, masih jadi malam yang terindah buatku. Bahkan, hingga saat ini, aku masih ingat, seberapa erat pelukmu menahanku untuk tidak segera pulang ke rumah.
Temenan 10 tahun, pacaran 8 bulan, yaksip. Gagal Move On! Ini bukan cerita remaja pada umumnya tapi... bisa juga sih dibilang kayak gitu. Dari segi pembuka cerita aja gak menarik, gak jelas, karena udah faktor author- nya yang tijel selalu mengalami kegabutan yang to the point aja kalau baru aja gue flashback sama mantan, kisah SMA banget sih emang, tapi jujur aja gue sekolah di menengah kejuruan bukan menengah atas. Meskipun begitu cerita masa SMK juga sama indahnya kok kayak SMA, bedanya kalau SMA itu lebih cenderung santai mungkin yha tapi gak tau juga intinya kalau SMK itu sering gue bilang kuproy. Setiap sekolah emang beda sih, tapi di sekolah gue ini bener-bener ditekunin buat terjun langsung ke dunia kerja apalagi waktu masih baru kelas 10 dan tugas udah numpuk dan jam pulangnya pun sama kayak kuproy. Haha, b aja sih cuma guenya aja yang abaikan, balik ke topik awal tentang flashback sama udah kenal lama sama dia, dari TK pun gue udah temenan sampe SMP tuh berapa tahun coba tapi pacarannya cuma sampe 8 bulan gak nyampe TK dia itu anaknya cengeng tapi ganteng, banyak bocah-bocah yang suka sama dia. Tuh anak kecil aja udah ngerti SD kelas 3 dia pernah ngejailin gue dan bilang I love you sambil nyengir, ya biasalah bocah. Kelas 4 gue gak akur sama dia, gue dikatain terus sama dia, gue pun sebaliknya. Kelas 5 mulai gengsi, kelas 6 dia nemenin gue yang sendirian waktu latihan pianika untuk SMP kelas 1 udah mulai cuek gak pernah tegur sapa lagi, pas itu gue lagi ke kamar mandi sama Dinda yang kebetulan waktu SD pernah sekelas sama dia dan negur dia Sombong lu’ alhasil dia cuma nengok abis itu ngebuang muka. Gue yang ngerasa tertarik pun ikut-ikutan bilang sombong dan dia masang tampang judesnya sambil bilang . Sombong kenapa si?’Ea. Hm. Cekiwir. Setelah itu dia lari dari suasana yang penuh kesombongan kelas 2 SMP gue sama sekali gak peduli lagi tentang dia karena emang dia yang mulai cuek seakan-akan nganggap gue orang asing, tapi gue biasa aja karena emang gak ada rasa. Tapi dia sempet ngajak gue ngobrol soalnya dia temenan sama temen gue. Gak ada yang spesial di kelas 2 kelas 3 SMP nih awal mulainya lagi. Gue ikut forum remaja di kavling sekitar rumah gue dan gak sadar ternyata ada cowok yang masih saudara sama si dia. Waktu lagi rapat kebetulan diadain di rumah cowok yang masih saudara itu dan ada dia yang lagi main.“Elo?” kata gue sama dia barengan. Sama-sama kaget dari situ awal mulanya gue diledek-ledekin sama anggota lain kalo gue sama dia itu pacaran, dan yang bikin gue kesel itu sodaranya malah ngeledekin gue kalau gue sama dia udah dari TK satu sekolah mulu.“Cieeee.”Siapa sih yang gak malu digituin otomatis muka gue langsung merah, suara nyebelin itu makin keras bikin gue makin terpojoki. Sementara dia gak tau kemana di sekolah, Andrian, temen sekelas gue nanya, Lo suka sama Dimas?’ nahloh. Langsung aja lah namanya emang Dimas, gak usah pake kata Dia lagi. Gue terkejut bukan main, alama. Pasti gara-gara kemarin.“Katanya kemarin pada ngeledekin lo gara-gara lo suka sama dia.”Wah gak bener. Gue paling gak suka nih kalau ada yang ngomongin enggak-enggak apalagi urusan suka-sukaan.“Apaansih bilangin tuh ke temen lo kalo ngomong jangan ngada-ngada.” Kata gue ketus plus jutek plus judes plus ada sesuatu yang muncrat dari mulut, itu sebenarnya juga temen TK gue dari dulu sampe sekarang tapi emang gak deket, dan kebetulan juga Andrian tetangganya Dimas. Yah meskipun Andrian termasuk cowok yang lemot dan istirahatpun tiba dan Andrian langsung ngeluyur keluar kelas, kayaknya beneran dibilangin nih. Kebetulan gue emang jarang keluar kelas untuk jajan soalnya udah bawa bekal dari rumah dan gue bisa liat Dimas dari jendela kalau dia lagi ngomong sama lama kemudian Andrian datang dengan cengirannya yang begitu memukau, “Dia minta nomor lo.”Uhuk. Uhuk. Gue keselek makanan sendiri.“Buat?”“Minta maaf.”“Untuk?”“Banyak nanya lo udah tulis aja nanti juga tau.”Akhirnya dengan pasrah gue nulis nomor di kertas yang telah disediakan oleh Andrian. Itung-itung bisa deket juga sama dia, sedikit beruntung sih punya temen cowok dari TK yang lumayan masih zamannya orang pacaran sms-an, jadi wajarin aja. gue gak bisa nyeritain semua isi sms itu karena emang gak penting. Intinya pertama kali dia sms gue itu gak jelas, Ngerujak yo’. Oh sekarang kalimat minta maaf udah ganti jadi ngerujak yo. Dimas emang manusia paling langka, pantes banyak yang itu gak mahir dalam ngerjain orang karena dari segi clue untuk nebak siapa orang yang sms gue aja udah ketauan. Bagus sih gak pinter bohong berarti, gue makin sering sms-an sama dia yaa walaupun kadang gue bales cuek, gue bukan tipe cewek yang kalo nge-chat panjang kali lebar paling juga ya bales seadanya aja. Apalagi kalo udah gak mood, paling cuma satu kata mewakili masih zamannya SMP, jadi wajar kalau cintanya rada berjalannya waktu sms yang paling bikin gue kaget ketika Dimas ngajakin gue ketemuan di taman perumahan samping kavling gue. malem-malem. Dan gue punya tipe orang tua yang ngelarang keras pacaran sebelum umurnya dan gak ngizinin keluar malem. Dan ternyata dugaan gue bener, dia nembak gak inget persis kata-katanya gimana karena setelah gue tolak ajakannya dia nembak gue di sms. Dengan kata gue-elo diganti jadi aku-kamu. Dia bilang udah lama banget suka sama gue tapi malu bilangnya. Malem itu gue tolak tapi besoknya dia nanyain jawaban lagi padahal jelas-jelas kemarin udah gue tolak dan bikin gue gak enak hati jadinya gue gue jadi suka sama dia. Orangnya gak jaim, blak-blakan, perhatian emang gue nyangka kalau bisa bertahan lama karena pacarannya asik gak melow-melow kayak gitu. Tapi dipertengahan ada kehadiran orang baru, udah saling kenal sih cuma gara-gara gue sama dia kepilih untuk mewakili lomba fisika jadi deket Dimas anaknya asik dan suka bercanda tapi disisi lain sikap dia yang bikin gue terbakar api cemburu setiap harinya. Gue beda kelas sama dia, dan Dimas satu kelas sama saudaranya yang cewek panggil aja Ratu. Gue sadar mereka emang saudara, tapi emang harus ya kalau jalan itu rangkul-rangkulan? Cubit-cubitan? Sampe Ratu sakit pun dibikin status GWS pake tanda kiss. Apa coba orang-orang nyangkanya Ratu-lah pacarnya Dimas bukan gue. temen sekelasnya sih tau kalau mereka saudaraan, tapi yang lain? Mereka cuma bisa melihat dan menilai tanpa tau apa kebetulan gue juga punya sahabat namanya Fira, dia itu orangnya emang bisa dibilang genit tapi lucu. Gimana ya jelasinnya, kalau udah ada cowok kadang sikapnya suka berubah jadi lenjeh-geli gimana itu tahun baru, kebetulan gue emang gak pernah diizinin untuk dateng ke acara bakar-bakar yang pastinya pulangnya malem padahal Dimas udah ngajakin. Jadi yang dateng cuma Fira, Dimas, Andrian, dan Lina. Gue sadar kok waktu itu Fira emang baru putus jadi galau-galau butuh perhatian, tapi bisa gak, gak pake pundak pacar orang? Gue tau lo emang sahabat gue, tapi apa pacar harus berbagi juga?Pantes aja Dimas gak bales sms gue beberapa jam, ternyata eh ternyata. Lina said, iya semalem dia berduaan beli tusuk satenya lama banget padahal deket tempatnya terus sebelumnya Fira cerita dia baru putus sambil nangis gitu eh malah di rangkul sama Gue seumur-umur jadi pacarnya belum pernah dirangkul. Selama dia mesra-mesraan gue chatingan sama Deon adik kelas gue yang ikut lomba fisika itu. Orangnya asik tapi bawel, udah tau gue punya pacar tapi masih aja minta abaikan aja yang menyakitkannya itu. Waktu gue ulang tahun, bukannya ngasih surprise malah nanya mau dikadoin apa.“Lo mau dikadoin apa?”“Apa aja yang penting warna pink.”“Yaudah tai kambing di cat aja yak.”Kadang suka lucu emang. Pas nerima kado dari dia aja gue sempet di kasih ketek dulu sama dia sebagai kado tambahan. Makasih makin membaik dan sampai titik akhir gue bener-bener eneg sama dia. dia banding-bandingin hubungan kita sama temennya, dia bilang gue cuek orangnya, gak perhatian, dan besoknya dia malah foto sama cewek kelas lain yang pernah ngerebut senior kesukaan gue. Dia minta maaf sih, tapi karena adanya kehadiran Deon ngebuat gue seakan-akan milih Deon dibanding hari Dimas gue cuekin dan dia bener-bener minta maaf. Dan beberapa hari kemudian Dimas berantem sama Deon, gak berantem sih cuma sindiran doang lewat status.“Seenggaknya kalau suatu yang gak bisa lo milikin jangan ngerebut dari orang lain.” –Dimas“Bukannya ngerebut, tapi jangan maksain apa yang bukan milik lo.” –DeonAnjay. Gue merasa cewek cantik anehnya gue malah ngebelain Deon karena emang dia adik kelas, mungkin karena kasihan. Tapi Dimas gak marah sama gue, dia cuma kesel sama Deon, mungkin Dimas pernah ngeliat gue chatan sama Deon dan tanpa rasa malu Deon masang foto gue jadi foto profil dia di sosmed.“Gue marah lah apa yang punya gue malah direbut sama orang lain.”Kata-kata itu yang sampe sekarang gue galmup, berjalannya waktu gue punya ide konyol untuk mutusin Dimas lewat temen gue namanya Ara. Gue suruh dia manas-manasin Dimas tentang kejelekan gue dan berhasil Dimas mutusin gue. dua hari setelahnya temen gue ada yang bilang kalau sebenarnya Dimas masih sayang sama gue. Tepat di hari sibuknya ngurusin pendaftaran sekolah baru gue putus dan gue deket sama Deon hanya sebatas adik-kakak zone. Karena emang gue gak ada rasa sama akhirnya gue kelas 2 SMK gak bisa move on dari 10 tahun pacaran 8 bulan. lagi sang mamski dari Dimas pun berkata, “Nanti SMK bareng lagi ya..”Wah sayang sekali tante. Cukup sampe SMP aja temenannya hehe. Kita udah beda sekolah. Beda Suasana, canggung. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Inidia mantan.. “tidak beruntung” karena telah mengabaikanmu. sempat goreskan luka dan mlihatmu hancur sebelum bangkit. Tuhan itu adil.. Telah ditunjukan keadilannya. Ku nikmati penyesalan ini. bodohnya aku, beruntungnya kamu.. Kamu Terlalu berharga, terlalu penting Sayangnya, baru saja aku tersadar. Baru saja aku bangun.
Ilustrasi Pantun buat Mantan Terindah yang Menyentuh. Foto Unsplash/Harli terbaik tentang mantan selalu membekas di hati kita, seperti tertuang dalam pantun buat mantan terindah. Membahas mantan memang tidak ada habisnya, entah itu mantan terindah atau mantan terburuk. Sebenarnya mantan terburuk itu tidak ada. Yang ada adalah kita yang tidak bisa melepaskan seseorang yang sudah tidak bisa lagi membawa kita ke arah yang positif. Kita juga harus bisa meninggalkan seseorang yang sudah tidak bisa lagi jalan berdampingan dengan sudah memiliki pasangan baru, tempat-tempat yang dulu sering didatangi bersama mantan terindah seringkali masih ada dalam kenangan dan sulit dilupakan. 7 Pantun buat Mantan Terindah yang MenyentuhIlustrasi Pantun Buat Mantan Terindah yang Menyentuh. Foto Unsplash/Scott ini Inspirasi Kata memberikan beberapa pantun buat mantan terindah yang menyentuh hati dan bisa membuat mantan kamu kembali. Pantun ini dikutip dari buku Pantun Pelangi, IX Pasifik Angkatan 33 SMP Wiyata Dharma 202029.Berikut ini pantun-pantun buat mantan terindah1. Pantun 1Ketemu mantan di Kota Tua Teringat kenangan masa lalu Hari-hariku terasa hampa Tanpa kamu mengisi hatiku2. Pantun 2Pagi-pagi pergi bertamu Untuk bertemu tukang kuli Wahai mantan apa kabarmu Apakah kamu akan kembali?3. Pantun 3Siang-siang meramu jamu Sambil makan sebuah donat Aku masih menginginkanmu Meski telah berkhianat4. Pantun 4 Mata ini dipenuhi air mata Lara ini berhanyut-hanyut Tapi apalah nasib kita Karena dipisahkan oleh maut 5. Pantun 5Ke pasar jalan mundur Ke pasar bertemu tukang jamu Sangat susah untuk tidur Gara-gara keinget kamu6. Pantun 6Minum jus sambil berdiri Ambil uang dalam di saku Bila hatimu masih sendiri Berilah tempat untuk diriku7. Pantun 7Langit biru terlihat sendu Warna hijau, biru dan semu Jarak jauh tumbuhkan rindu Ingin selalu dekat denganmuNah, itu dia beberapa pantun untuk mantan terindah yang dapat kamu jadikan referensi. Baik sekadar untuk melepas rindu atau untuk mengajak mantan terindahmu kembali menjalin hubungan spesial. Semoga berhasil, ya.
mantanterindah, mimpi mantan, kata kata mantan, cara balikan dengan mantan, ciri ciri jatuh cinta Punya Kenangan bersama Mantan Bukan Berarti Harus Kembali Kepadanya Halaman 2 - tungguKisah romantis tentang kenang terindah bersama mantan kekasih adalah cerita mini atau cermin yang menceritakan prihal kehidupan saat-saat bersama pujaan hati di desa tapi karena tak ada restu, kenangan indah bersama kini hanya menjadi kisah masa lalu yang tak cerita romantis dalam cermin kenangan dengan mantan, apakah didalamnya terdapat kata kata buat mantan tersayang menyentuh hati atau contoh pesan untuk mantan yang bikin sedih dan nangis, selengkapnya disimak saja cerita mini berjudul "sesederhana kamu" dibawah romantis Sesederhana KamuLelaki kecil yang dulu kerap mengajakku melintasi pematang sawah untuk mencari rumput atau hanya sekedar bermain di sungai itu kini telah terlihat dew^sa, aku melihatnya siang tadi, aku melihatnya tersenyum tanpa melambaikan tangan, hanya tersenyum, lantas ingin mengenangnya sejenak, sebentar saja.*****Hampir tiap malam dia datang, membawa singkong dan kayu bakar untuk membuat perapian di halaman bakar, makanan yang paling aku suka ketika itu, entah karena rasanya yang nikmat, atau karena lelaki itu yang membakarnya. Dia membakar dengan sesekali mengulas senyum, kadang ada sentilan di ujung hidung saat aku memberikan muka cemberut karena singkongnya tidak matang-matang."Sabar, Pi. Sebentar juga matang, kalau kamu cemberut gitu, aku jadi gak fokus bakarnya," tuturnya pelan tanpa melepas senyum dari bibir, menarik lesung pipit di sebelah berapa lama, dia mengambil satu singkong dari perapian, mengupasnya pelan-pelan, memegang ujungnya seolah memastikan bahwa singkong itu siap untuk aku makan tanpa membuat mulutku kepanasan, dia memotong ujungnya lalu memberikan satu suapan ke mulutku, lalu memasukkan satu gigitan ke mulutnya, berulang kali seperti itu sampai singkongnya tak banyak bicara, aku lebih senang mendengarnya bercerita tentang ternaknya, tentang mimpi-mimpi kecil dalam hidupnya, sambil sesekali menatap mata yang membuatku jatuh cinta itu, cinta saat usia dia bernyanyi, berlomba dengan desah angin yang mulai menggerayangi sunyi, suara bariton yang kini kerap kurindu, suara yang juga sering meneriakkan namaku di hamparan sawah yang luas hingga suaranya menggema, membuncahkan debar yang ingin kuredam."Suatu saat kita akan menikah. Punya 3 anak yang lucu, 2 orang mirip aku dan satunya mirip kamu." Bukan sekali dua kali dia mengucapkannya, seolah dia yakin bahwa suatu hari nanti aku dan dia akan menjaring waktu bersama. Menyuapi purnama dengan kata-kata mesra dari balik jendela kamar kita di lantai dua."Kenapa cuma satu yang mirip aku? Nggak adil!" Kembali kupasang muka cemberut, dia mendekat, mengusap ujung kepalaku."Aku cuma minta 2 wajah yang mirip aku, karena aku ingin ketiga anakku menuruni sifat ibunya, semua yang kamu miliki akan dimiliki anak kita, kalau seperti aku bisa kacau, aku malas belajar, aku tidak bisa matematika, tidak bisa menulis puisi, tidak bisa ...." Dia menghentikan ucapannya, sudut bibirnya kembali melengkung."Kamu cukup mencintaiku seperti ini, Ra." Aku melanjutkan ucapannya yang terpotong. "Tetaplah seperti ini sampai akhir nanti." Aku mengusap mengangguk, memberikan ujung kelingkingnya untuk dikaitkan dengan kelingkingku, bagai membuat isyarat tentang janji untuk kami sepakati suatu hari nanti.*****Ternyata sudah belasan tahun berlalu, namun episode itu tidak pernah bisa kuhapus dari ingatan, perasaan cinta yang begitu yang menyapa tanpa kupinta, kamu yang mendekap saat aku sekarat, kamu yang selalu ada saat dunia menganggapku takdir bukan untuk kita, halaman rumah itu tidak pernah bisa kusulap menjadi istana, bukan karena kita pecundang, tapi karena restu yang tak pernah kita senyummu hari ini, melihat segala sederhana yang pernah kucari, masih adakah tersisa? Untukku, seperti sesederhana kamu mencintaiku, tanpa meminta ini dan itu, memberi tanpa berharap menerima, di sana kulihat ada cinta yang hari ini, masih sama dengan belasan tahun lalu, saat kau menyentil ujung hidungku, saat usapan tanganmu di kepalaku, itu ... Sesederhana kamu dan 011020******
Postsabout cerpen misteri written by annisadama. Cerpen ini aku buat di tahun 2009 pas aku masih SMA,pas sekitar masih kelas dua SMA. cerpen ini satu-satunya cerpen genre horor yang aku buat,karena jujur aja aku ini orangnya penakut tapi memberanikan mencoba membuat cerita bergenre horor hahaha.Dan waktu nulis cerita cerpen ini,aku berani nulis pas
Sebuah Karya M. Gilang RiyadiSumber salah paham, bukan berarti aku tidak bisa move on. Aku sudah mampu melupakan dia sejak setahun lalu, bahkan sempat juga menjalin hubungan dengan perempuan lain meski akhirnya akan kuceritakan memang tentang dia, semata-mata karena pagi tadi aku dihubunginya untuk bertemu di tempat ini. Well, dulu tempat ini memang menjadi spot favorit kami, yaitu toko bunga yang di dalamnya terdapat kafe putus? Ya, biasalah, ada beberapa prinsip yang tak sejalan dengan pribadi masing-masing. Kami putus baik-baik juga. Tak ada drama, pertengkaran, atau air mata. Ups, maaf. Untuk poin terakhir sebenarnya memang terjadi. Lagipula, siapa juga yang tak akan menangis ketika hubungan yang terjalin tiga tahun pada akhirnya kandas?Oh, itu dia sudah berambut panjang ini membawa sebuah kotak ukuran sedang yang langsung disimpan di permukaan meja. Aku mencoba menebak sebelum membukanya. Dan ternyata benar, isinya barang-barang yang dulu pernah kuberikan untuknya. Kami saling tatap kemudian.“Kamu masih bisa simpan ini,” kataku menolak halus.“Naren, tolong ngerti sekali ini aja.”Aku mengerutkan kening, menatapnya dengan tidak bersahabat karena sedikit tersinggung.“Coba jelaskan di bagian mana aku nggak pernah mengerti kamu?”“Dengar, aku ke sini bukan untuk berdebat.”Tak lama, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ah, undangan pernikahan. Sangat mudah nama dia dan seorang lelaki yang menurutku asing ketika membacanya. Kurang lebih sebulan lagi hingga hari bahagia itu tiba. Apa aku akan datang? Masalahnya aku tak bisa datang seorang diri di pernikahan hanya sebentar duduk di sini. Minuman yang sudah dipesan sebelumnya pun hanya dihabiskan setengah, meninggalkan aku sendiri bersama barang-barang penuh kenangan yang seharusnya tak perlu lagi aku satu tempat lagi yang menjadi favoritku. Bangunan tua terbengkalai yang lokasinya cukup jauh dari jalan utama. Tingginya sekitar 7 lantai. Biasanya tempat ini aku datangi ketika sedang ada masalah. Entah itu sedih atau marah sekalipun. Lantai paling atas adalah tempat terbaik untuk teriak dan melepaskan yang diberikannya tadi ikut kubawa sampai ke lantai paling atas. Di sana aku pikir hanya sendirian, tapi aku salah dan tak menduga ternyata perempuan itu sudah duluan sampai. Sedang menatap kota dari tempat yang menyadari kehadiranku karena langkah kaki yang menaiki tangga memang terdengar jelas. Kami bertatapan beberapa saat sembari aku menaruh kotak ini di permukaan lantai yang penuh debu. Jeda sejenak, sampai ia mendekat.“Apa yang terjadi?” tanyaku dengan tatapan tajam.“Tawaran kamu dulu apa masih berlaku?” Dia justru bertanya balik, dengan sorot mata yang aku membawa ingatan ke beberapa tahun lalu ketika kami berdua masih menjalin hubungan dan bekerja di satu tempat yang sama. Ketika benar-benar ingin membawa hubungan ini ke yang lebih serius karena mengingat usiaku kala itu hampir menyentuh kepala tiga, ada beberapa tahap yang harus kami aturan perusahaan disebutkan bahwa tidak boleh ada karyawan yang terikat keluarga, termasuk soal pernikahan. Intinya, salah satu harus mengalah.“Sebentar lagi aku dapat promosi. Jelas aku nggak bisa resign.”“Aku nanti akan jadi kepala keluarga, lho. Jadi aku berhak menentukan mana yang terbaik untuk kita.”Perdebatan itu tak berlangsung lama. Akhirnya dia yang memilih untuk mengundurkan diri dan menyetujui beberapa alasan yang aku sampaikan. Tapi kami tak sadar bahwa ada tembok yang lebih besar akan tetap menghalangi hubungan ini, apapun ceritanya.“Nggak gini cara mainnya. Kita sepakat untuk mengakhiri hubungan sejak dua tahun lalu. Aku berhasil move on, dan kamu tiba-tiba datang ketika akan menikah, lalu malah berbalik menagih janji yang pernah aku tawarkan. Di mana akal sehat kamu?”Aku tidak pernah seemosional ini di depannya. Tapi sikapnya yang di luar dugaan benar-benar membangkitkan kembali kenangan yang sudah tertidur lama. Tak seharusnya semua ini terjadi.“Aku nggak bisa menikah hanya karena tuntutan kelurga! Aku nggak bisa dijodohkan seperti ini.”Sekarang ia menangis. Tapi aku tak bisa luluh dengan cara seperti ini, terlebih jika ia menginginkan aku untuk jadi pendamping hidupnya.“Itu bukan urusan aku! Dan aku nggak mau terlibat dalam drama yang kamu buat. Paham?”Aku meninggalkannya bersama kotak berisi kenangan kami. Ketika menuruni tangga, dia menyusul dengan terus memanggil namaku. Aku tidak mempedulikannya, terus turun hingga ke lantai 3, sampai akhirnya ia memegang tangaku untuk menghentikan langkah.“Luar negeri? Kamu yakin?” Ia masih tampak ragu ketika aku menyarankan negara lain untuk tempat kami menikah nanti.“Yakin, dong. Aku udah menyiapkan semuanya kok. Kamu mau, kan?”“Aku… harus diskusi dulu sama keluarga.”Diskusi itu pada akhirnya tak berjalan sesuai rencana. Keluarganya tak mengizinkan apapun cara dan alasannya. Maka, malam itu di dalam mobil di hari Sabtu, aku memiliki sebuah ide gila.“Kita nggak perlu restu orang tua kamu, karena kita bisa membangun keluarga yang baru cukup berdua aja.”“Naren, itu ide gila.”“Take it or leave it?”Aku sadar bahwa malam itu telah memberikan pilihan yang seharusnya tak dipilih. Sejak awal, aku dan dia tak perlu memiliki hubungan spesial. Dulu pun aku berpikir bahwa ada alasan lain mengapa Tuhan mempertemukan kami. Namun sekarang aku tahu bahwa apa yang dipertemukan bukan berarti untuk ketika datang ke rumahnya saat Hari Raya benar-benar menamparku keras. Aku terpaksa menyembunyikan kalung salibku untuk tetap menghargai keluarganya. Begitu pula ketika ia disambut oleh keluargaku saat Hari Natal tiba. Meski terlihat bahagia satu sama lain karena bisa berkumpul, sering kali ia tak bisa menikmati sajian yang keluargaku buat karena bertentangan dengan hari ini ketika ia berusaha menahanku, aku melepaskannya kuat, lalu kutatap sekali lagi matanya.“Tolong… jangan ganggu… hidup aku lagi…” kataku pelan namun dengan penuh penekanan. “Aku udah berhasil melewati semua ini, kamu juga pasti bisa.”Ia tak menjawab dan hanya menundukkan kepala. Tak lama, kudengar tangisannya yang mulai pada akhirnya, aku memilih meninggalkan meski ia masih tak stabil. Segera masuk mobil, lalu mengendarainya meninggalkan gedung tua ini. Aku menangis di perjalanan, sungguh, memutar kembali memori waktu itu dalam putaran lambat. Saat dia memilih mundur dari hubungan ini, juga saat aku dengan berat hati harus menyetujuinya.“Apa ini akhir dari segalanya?” tanyanya kala itu.“Aku nggak tahu,” jawabku dengan tatapan kosong, lalu meletakkan tanganku di telapak tangannya. “Jika pun ini akhir, setidaknya kita masih bisa hidup di kenangan masing-masing. Iya, kan?”Dan hari itulah yang menjadi patah hati terbesarku, berusaha sekeras mungkin untuk bisa lepas dari semua kenangan yang pernah terukir. Sampai akhirnya dia datang kembali ketika aku benar-benar telah mantan, aku memilih untuk pergi karena tak mau mengambil risiko yang lebih dalam lagi.*Babeanak bungsu. Aku punya enam orang Ncang, tapi tidak punya Ncing. “Udeh sono, cari Engkong dulu. Ntar keburu dibacain rawi,” suruh Ncang Mun. Aku mengangguk. Kardus-kardus berkat aku tinggal. Aku melongok ke ruang depan. Betul, tidak ada Engkong di situ. Di dekat Ustadz Hakim hanya ada Babe.
QuoteIni hanya cerita ilusi saja, penggunaan nama tokoh hanya rekaan saja, tanpa ada maksud tertentu. Setahun lebih telah berlalu.... Asbar tampak kurang bergairah menjalani hidupnya setelah berpisah dengan Widi setahun yang lalu. Asbar berusaha tuk move on namun tampaknya sulit sekali baginya. Seolah-olah dia sedang berjalan di jalanan yang penuh pecahan kaca. Sakit dan membuatnya menangis saat harus berjalan menapak ke depan. Senyum dan hangatnya pelukan sang mantan sangat melekat di ingatannya. Seolah-olah menempel erat di relung otaknya. Kini sang mantan telah menikah dengan orang lain pilihan orang tuanya. Meninggalkan Asbar dengan kesendiriannya. Para sahabat Asbar terus menyemangati dia tuk segera move on dari sang mantan. Mencari pasangan yang tepat dan merestart rasa cintanya kembali. Asbar memang telah berusaha tuk move on namun teori memang tidak seindah prakteknya. Dia telah beberapa kali membuka hati tuk orang lain. Namun selalu gagal karena begitu besarnya rasa cintanya kepada Widi. Setiap dia bersama pasangannya yang baru, perasaan hatinya selalu membandingkannya dengan sikap, kelembutan dan perhatian Widi. Seolah-olah hanya Widi yang paling mengerti dan memahami segala apa yang di butuhkannya sebagai seorang kekasih dan pelengkap hidupnya. "Mengapa aku sulit melupakanmu Widi !!". "Aku sudah berusaha keras dan berlari kencang meninggalkan kenangan kita berdua !!". "Namun engkau selalu mampu mengejar kecepatan lariku dan melekat erat di pikiranku sulit kulepaskan !". "Aku juga bahagia melihat engkau bahagia, tiada kecemburuan yang begitu besar terhadap pasangan hidupmu yang sekarang !!". "Tapi....Tapi....Aku tak bisa bisa menjauh darimu, aku membutuhkannmu dalam menjalani hidup ini !". "Widi....oh Widi... You are adalah mantan terindah dan terbaikku..". "Aku ingin bersamamu hingga ujung waktu !". "Cintaku ini terlalu besar untukmu dan cintamu terlalu dalam mengisi relung jiwa dan pikiranku". Tangisan dan curahan hati Asbar pecah saat dia membaca surat perpisahan dari sang mantan. Surat yang membuat Asbar jatuh tak sadarkan diri setelah membacanya tuk pertama kali. Surat yang membuat jalan gelap yang harus dia jalani selama ini. Surat yang membuat Asbar merasa hidup di dunia ini semakin melelahkan. Dengan airmata dan tangan bergetar atas kesedihan hatinya. Asbar mencoba membaca surat itu kembali. Karena baginya, surat ini adalah kepingan jiwa Widi yang dia miliki sekarang ini. Dear Asbar cinta terindahku. Maapkan aku... Aku harus pergi dari sisimu dan meninggalkan semua yang terindah yang kita pernah rajut bersama. Orang tuaku memaksaku tuk menikah dengan pilihan mereka. Aku tidak ingin membuat mereka kecewa di usia senja mereka. Aku ingin membuat mereka bahagia di masa tua mereka. Aku ingin memberi mereka cucu yang lucu tuk menghibur mereka Hal tersebut yang tidak mungkin aku bisa berikan kepada mereka bila bersamamu. Bersamanya aku bisa mewujudkan itu semua. Asbar.... Aku memang sangat mencintaimu.. Namun rasa itu harus kubuang jauh mulai sekarang, karena kebahagiaan kedua orang tuaku hal yang paling penting saat ini di banding cinta kita. Aku berharap engkau bisa memaapkanku atas pilihanku ini. Tetap tegar sayangku Asbar. Mungkin di suatu tempat ada yang sedang menantimu, tuk datang memeluk dan memberi cinta terindah kepadanya. Aku....Aku....pamit dari hidup dan kisah cinta kita dengan derai airmata yang masih turun saat menuliskan surat ini. Asbar.....Asbar....Aku...... 01-06-2022 2213 sennaavia dan 10 lainnya memberi reputasiDiubah oleh simsol... 01-06-2022 2229
OkayHari ini saya akan membahas mengenai Cara Cepat Mendapatkan Banyak Follower di Twitter. Sudah tidak asing lagi bagi kakak-kakak semua pengguna Twitter mengenai Follower. Mungkin bagi kakak-kakak ada yang menganggap Follower di Twitter itu gak penting. Tapi, mungkin juga ada beberapa kakak-kakak yang menganggap bahwa Follower di Twitter itu
Cerpen Karangan Nia KurniasihKategori Cerpen Galau Lolos moderasi pada 4 March 2015 Saat aku pertama kali melihat mu rasa itu tiba-tiba muncul begitu saja. Saat itu waktu nya pulang sekolah dan aku berdiam diri di dekat gerbang untuk menunggu jemputan tapi tak sengaja aku melihat sosok lelaki yang saat ini aku cintai. Debaran dada ini membuatku seolah-olah terbang ke langit ke tujuh denyutan nadi ini bertambah cepat seraya aku melihat mu. Ada apa dengan ku?, apa yang terjadi pada diriku? Aku benar-benar tak mengerti apa yang terjadi pada diriku saat ini!?. Aku hanya melihat laki-laki itu ohh tuhan apakah ini yang disebut cinta pada pandangan pertama padahal aku tak kenal siapa dia Siapa nama nya saja aku tak tahu, tapi rasa cinta ini mendorong ku untuk lebih tau identitas diri nya. Hari itu berlalu dengan cepat nya, hari di mana aku mendapat kan cinta pertama ku, Hari di mana hidup ku lebih berwarna karna hadir sosok lelaki yang ku cintai itu. Hari selanjutnya aku mulai mencari tau tentang diri nya, yess…!! Saat ini aku baru tau kelas nya gak papa lah sudah ada satu kemajuan. Dan yang sangat membuat ku senang aku dan dia seangkatan tapi kelasnya sangat berjauhan denganku walaupun satu sekolahan tapi kalau kelasnya berjauhan mungkin saja aku tidak bisa melihat nya setiap hari. Hari demi hari aku belum mengetahui nama nya, rasa penasaran ini meluap-luap di dada ku Ohh… Tuhan siapa nama nya…??? Hari itu hari yang sangat tak terduga bagi ku di mana hari itu aku mengetahui nama nya terimakasih tuhan terimakasih. Detik demi detik berlalu, jam demi jam berlalu tak terasa pertemuan pertama ku dengan dia sudah berlalu selama 3 bulan, 3 bulan dimana hari-hari ku lebih berwarna, lebih indah tetapi hari-hari itu sirna begitu saja saat aku tahu dia sudah mempunyai kekasih, dan saat aku tahu aku melihat nya mereka bermesraan di depan ku!!, saat tangan mereka bertautan, saat mereka bercanda tawa. Aku melihat nya, dia tak tahu apa yang ku rasakan saat aku melihat semua adegan itu dia tak tahu, karena aku bodoh, aku yang salah, aku yang bodoh, mengapa aku tak langsung memberi tau dia perasaan ku yang sebenarnya karena aku bodoh, karena aku terlalu malu, jadi apa boleh buat aku harus menerimanya, menerima semua kenyataan pahit ini. Tapi aku tak habis pikir mengapa aku masih mencintai lelaki itu, lelaki yang sudah mempunyai kekasih yang sangat lebih cantik dari ku, mengapa aku masih mengharapkan nya Padahal dia sudah mempunyai pacar yang cantik, putih, tinggi sedangkan aku? Aku sudah berusaha melupakan nya, tetapi rasa itu tetap bersarang di hati ku, rasa cinta ku padanya. Tak tahu kenapa aku merasa bahwa perempuan itu bukan perempuan yang baik untuk nya aneh… Sekarang aku sudah mengetahui akun facebook nya dan benar saja status hubungan nya berpacaran dengan perempuan itu huhhh sabarr.. Jadi aku tau kapan ulang tahun nya, status status nya setiap hari, memandangi foto foto nya jadi saat aku tidak bertemu di sekolah, aku masih bisa melihat foto nya. Hal ini menjadi kebiasaan di dalam hidup ku. Hingga aku mengetahui bahwa dia putus dengan pacar nya hati ini luar biasa gembira, karena aku sudah duga ini tidak akan bertahan lama dan aku tahu manta pacar nya adalah seorang perempuan gak baik. Tapi aku sedih melihat nya, dia jadi pendiam status-status di facebook nya juga seperti orang hancur berantakan. Aku tak mau dia terus begini ohh… Tuhan berilah dia kekuatan, beri dia perubahan positif di dalam hidup nya aamiin… Beberapa hari kemudian biasa nya saat waktu shalat dzuhur aku sering ke masjid di dalam sekolah untuk menunaikan shalat. Tetapi saat aku perhatikan ada yang berbeda dari biasa nya dia shalat… Terimakasih ya allah Perubahan besar telah terjadi dalam diri nya. Saat dia masih berpacaran dengan mantan pacar nya biasanya dia tidak shalat, biasanya dia bermain bersama mantan pacar nya itu. Sungguh senang tidak terkira melihat dia berubah seperti itu. Sejak saat itu aku sering bermimpi tentang diri nya. Mulai hanya dia tersenyum ke arah ku, semakin dekat, semakin dekat dan semakin dekat tapi itu cuma sebuah mimpi. Hari demi hari aku lalui sudah 1 tahun lebih berlalu pertemuan pertama itu. Sudah satu tahun lebih aku mencintai nya sampai sejak ini aku masih tidak berani menyatakan perasaan ku. Aku tahu aku tidak sebanding dengan nya aku sadar akan semua itu tapi apakah aku tidak boleh berharap lebih untuk ini? Kadang aku sempat bertatap mata dengan nya mata indah nya menerawang tajam seakan ingin tau apa yang sedang aku pikirkan aku senang dengan semua ini. Hingga saat ini waktu aku terakhir kali melihat nya lagi. Sudah berapa lam aku tak melihat nya rasa rindu yang mendalam ini menyiksa ku walaupun kita belum berkenalan. Walau aku tahu dia pasti tak mengenal ku. Aku pasti harus melupakan nya. Saat aku tak bisa melihat nya lagi Saat aku tak bisa mendengar suara nya lagi Saat aku tak tau kabar dirimu lagi Saat aku tak bisa menatap mata indah mu lagi Aku akan tetap mencintai mu Walau pun kau tak mengenal ku Walau pun kau tak mencintai ku Walau pun kita tak pernah saling bicara Tapi semua hal itu indah bagi ku Semua hal itu menakjubkan bagi ku Dan semua itu akan menjadi kenangan terindah dalam hidup ku. Selamanya… Cerpen Karangan Nia Kurniasih Cerpen Kenangan Terindah merupakan cerita pendek karangan Nia Kurniasih, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Cinta Yang Tak Pernah Padam Oleh ResMul Semua pekerjaan rumah sudah aku selesaikan. Aku duduk menghadap jendela yang mengarah ke halaman belakang rumahku. Aku memperhatikan kolam ikan kecil, sekumpulan bunga anggrek berwarna ungu, putih, dan merah Merah Jambu Telah Usai Oleh Arizatul Lailin Nisfah Angin berbaris tenang, melewati pohon hijau yang rindang. Sedang ombak masih sibuk berjalan-jalan, kepiting mulai keluar dari rumahnya. Itulah yang kulihat selama 17 tahun ini, hi namaku Lisdiana biasa Cinta dan Persaudaraan Oleh Kiki Widyasari “Aku sedih Sar”, isakku kepada Sarah “memang apa masalahmu dengan Ilham yass?, bukannya kamu udah temenan lama sama dia..? kok sekarang tiba-tiba jadi marahan gini sih” jawab Sarah seakan Ketika Aku Menakdirkanmu Oleh Abbluadam Takdir itu seperti labirin, berbagai kemungkinan bisa terjadi, arusnya pun tak menentu manis, pahit, senang, atau pun sedih. Tak ada yang bisa menebak akan kemana Takdir itu berujung. Kata Sebuah Mimpi Sebelum Tidur Oleh Santika Dewi “Good Bye my last years, welcome New Year, happy time, happy day, everywhere”, ku lihat lagi sebuah catatan kecil yang sempat ku tulis beberapa waktu yang lalu di tanggal “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"nDqQ.